Friday, March 24, 2023
Home International World Fosil Bunga Terperangkap Getah 40 Juta Tahun, Ahli Buka Fakta Menakjubkan

Fosil Bunga Terperangkap Getah 40 Juta Tahun, Ahli Buka Fakta Menakjubkan

Media Indo Pos,Jakarta – Fosil bunga terbesar berusia hampir 40 juta tahun terperangkap dalam getah. Para peneliti mengatakan floara ini merupakan spesies baru.

Sebuah studi yang diterbitkan pada 12 Januari 2023 di Scientific Reports menyebut bunga ini dapat memberikan petunjuk mengenai iklim dan ekosistem di masa lalu. Meski ditemukan sejak 150 tahun yang lalu, para peneliti baru dapat mengidentifikasi bunga tersebut dengan benar saat ini.

Awalnya, bunga yang memiliki lebar 28 milimeter ini diidentifikasi sebagai Stewartia kowalewskii, tanaman cemara berbunga kuno yang kini sudah punah. Penelitian baru-baru ini mengungkap bahwa bunga ini bukan S. kowalewskii dan bahkan tidak termasuk genus Stewartia.

Para peneliti menyebut bunga ini lebih tepat diklasifikasikan dalam genus Symplocos, yakni genus semak berbunga dan pohon kecil yang tidak ditemukan di Eropa saat ini tetapi tersebar luas di Asia Timur modern.

Maka dari itu, ahli paleobotani di Natural History Museum di Berlin Eva-Maria Sadowski dan ahli paleobotani dari University of Vienna Christa-Charlotte Hofmann yang menulis studi tersebut mengajukan nama baru, yaitu Symplocos kowalewskii.

Meskipun mereka lebih sulit didapat, Sadowski mengatakan tanaman yang terperangkap dalam getah damar memberikan banyak informasi.

Dilansir dari Live Science, bunga Symplocos kowalewskii ini ditemukan pada 1872 di hutan Baltic di Eropa Utara. Fosil bunga ini disebut memiliki ukuran tiga kali lebih besar dari fosil bunga yang berada di urutan kedua.

Pengklasifikasian ulang bunga ini dianggap oleh para ilmuwan merupakan hal penting. Asalnya, itu akan membuat para ilmuwan mendapatkan pemahaman lebih dalam terhadap keragaman ekologis di hutan damar Baltik dan bagaimana iklim Bumi berubah seiring waktu.

“Bunga ini adalah perekam alami iklim masa lalu dan ekosistem yang dapat membantu kita mengukur seberapa berubahnya planet kita berubah di masa lalu karena penyebab alamiah,” ujar Regan Dunn, paleobotanis dan asisten kurator La Brea Tar Pits dan Museum di California.

“Bunga ini membuat kita mengerti lebih baik seberapa alam spesies kita berdampak kepada planet ini,” katanya menambahkan.(Red)


close






Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Sign up to receive awesome content in your inbox, every month.

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments