Media Indo Pos,Jakarta – Misi arkeologi dari Ain Shams University, Kairo menemukan satu patung sphinx baru dari penggalian di Kompleks Kuil Dendera, Qena, Mesir. Patung makhluk mitologi bertubuh singa dan berkepala manusia ini diduga berwajah Kaisar Romawi, Claudius.
Sphinx ini memakai nemes, hiasan kepala kerajaan yang umum dipakai firaun Mesir sebagai lambang kekuasaan, seperti dikutip dari Heritage Daily, Rabu (8/3/2023).
Di atas dahinya, terdapat uraeus, yakni ular kobra Mesir yang menyimbolkan kedaulatan, kebangsawanan, dewa, dan otoritas layaknya tuhan.
Sphinx Diduga Berwajah Kaisar Romawi Claudius
“Pemeriksaan awal tehadap wajah sphinx menunjukkan bahwa sphinx tersebut adalah sosok Kaisar Romawi Claudius,” bunyi pernyataan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir.
Claudius merupakan kaisar Romawi yang memerintah sekitar tahun 10 sebelum Masehi (SM ) sampai 54 M.
Sebagai kaisar Romawi di Mesir, “Firaun” ini menyandang gelar Tiberios Klaudios, Autokrator Heqaheqau Meryasetptah, Kanakht Djediakhshuemakhet (Tiberius Claudius, kaisar dan penguasa para penguasa, kekasih Isis dan Ptah, banteng kuat bulan stabil di cakrawala).
Temuan sphinx baru ini berasal dari penggalian yang dipimpin oleh Dr Mamdouh El Damaty, mantan menteri kepurbakalaan dan dosen arkeologi di Ain Shams University, Kairo.
“Patung tersebut sangat indah. Wajahnya bercirikan fitur kerajaan yang digambarkan dengan cukup tepat,” kata Dr El Damaty.
“Jejak senyumnya bisa dilihat di ujung mulutnya yang memiliki lesung pipit di kedua sisi. Ada bekas kuning dan merah di wajah,” imbuhnya.
Sphinx Wajah Claudius atau Bukan?
Sphinx baru di Mesir ini ditemukan di Kuil Horus, struktur peninggalan Romawi di Kompleks Kuil Dendera.
Kompleks Kuil Dendera sendiri merupakan komplek upacara besar seluas 39 hektar yang memiliki pusat berupa Kuil Hathor. Tempat suci ini diperbaiki dari waktu ke waktu sejak masa Kerajaan Pertengahan Mesir hingga masa pemerintahan Kaisar Romawi Trajan.
Kuil Horus memiliki dua tingkat, yang dibangun dari batu kapur dan mortar. Tingkat yang lebih rendah berisi cekungan untuk menampung air di masa Byzantium atau Romawi Timur.
Di bagian itulah sphinx ditemukan. Namun, struktur batu kapur ini diperkirakan berdiri sekitar 500 tahun setelah rezim Claudius.
Karena itu, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir belum dapat memastikan kenapa patung sphinx berwajah diduga Claudius ada di situ.
Associate Professor of Art History Eric Varner dari Emory University menuturkan, berdasarkan foto-foto yang dirilis pemerintah Mesir, ia belum dapat memastikan sosok Claudius di wajah sphinx tersebut.
“Fotonya agak terlalu kecil untuk saya mengonfirmasi apakah itu Claudius atau bukan. Namun, saya dapat melihat aspek-aspek khas Claudian di foto itu,” tutur pengajar yang berspesialisasi di patung potret Romawi dan ikonografi imperium ini, seperti dikutip dari Live Science.
Sebelumnya, wajah Claudius juga sempat dipahat sebagai sosok firaun Mesir di Kuil Isis, Shenhur, sekitar 20 km dari area peradaban kuno di Luxor.
Dosen Sejarah Olivier Hekster dari Radboud University, Belanda, menuturkan bahwa sphinx lain sebelumnya juga pernah menampilkan wajah kaisar-kaisar Romawi.
“Kami sebelumnya sudah pernah mengetahui adanya patung sphinx sedada dari batu pasir yang menggambarkan wajah Kaisar Verpasian (69-79 M),” pungkasnya. (Red)