Media Indo Pos,Jakarta – Kremlin mengklaim pihaknya tak mengancam dan bukan ancaman bagi Finlandia yang akan masuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) usai invasi Rusia di Ukraina. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia menyesalkan langkah Helsinki yang ingin bergabung dengan aliansi militer itu.
“Kami telah berkali-kali menyatakan penyesalan atas langkah Finlandia dan Swedia untuk menjadi anggota dan berkali-kali mengatakan bahwa Rusia tak menimbulkan ancaman bagi negara-negara ini,” kata Peskov pada Kamis (16/2), seperti dikutip dari AFP.
Ia kemudian berujar, “Kami tak berselisih dengan negara-negara ini. Mereka tak pernah mengancam kami dan, logisnya, kami tak mengancam mereka.”
Terpisah, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan Kremlin bakal bertindak jika Finlandia dan Swedia betul-betul masuk NATO.
“Tentu saja jika Swedia dan Finlandia, yang bertetangga dengan negara kami, bergabung dengan NATO itu akan mengkhawatirkan, keamanan kita dalam bahaya. Kami akan bertindak untuk berkoordinasi,” kata Vorobieva pada akhir Februari.
Vorobieva juga mempertanyakan apakah jika kedua negara itu bergabung dengan NATO Eropa dan dunia akan lebih aman. “Akankah partisipasi Swedia dan Finlandia membantu NATO, membantu membuat Eropa aman? Atau akan menyelamatkan tempat kami? Apakah ekspansi NATO membantu membangun perdamaian dan stabilitas di dunia?” ujar dia lagi.
Namun, Vorobieva tak menerangkan lebih rinci langkah apa yang akan diambil. Ia hanya memastikan langkah tersebut bukan seperti invasi di Ukraina.
Pernyataan Peskov muncul saat Presiden Finlandia Sauli Niinisto bakal melawat ke Turki dan bertemu Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Mereka dilaporkan bakal membahas soal keanggotaan Helsinki di NATO.
Erdogan sempat menunda negosiasi dengan Finlandia dan Swedia terkait proses tersebut. Namun, tampaknya kali ini ia siap meratifikasi keanggotaan Finlandia. Untuk menjadi anggota NATO, calon harus mengantongi restu dari seluruh anggota tanpa terkecuali.
Sementara itu, anggota juga memiliki hak untuk memberi izin atau menolak suatu negara bergabung dengan aliansi militer tersebut. Turki dan Hungaria ini selama ini alot memberi restu ke kedua negara Nordik itu.(Red)
