Saturday, July 27, 2024
HomeInternationalWorldKaryawan Starbucks di Amerika Serikat Mogok Kerja, Ada Apa?

Karyawan Starbucks di Amerika Serikat Mogok Kerja, Ada Apa?

Media Indo Pos,Jakarta – Karyawan dari ratusan gerai Starbucks di Amerika Serikat (AS) melakukan mogok kerja. Aksi protes ini untuk menuntut kenaikan gaji dan penambahan karyawan.

Pemogokan ini terjadi pada acara Red Cup Day, di mana Starbucks membagikan tumbler bertema liburan berwarna merah secara gratis kepada pelanggan saat bertransaksi. Manajemen Starbucks mengatakan gerai-gerainya di AS tetap buka dan melayani pelanggan di tengah aksi mogok kerja karyawannya.

Salah satunya di gerai Starbucks Astor Place, Universitas New York. Sekitar belasan karyawan melakukan mogok kerja di depan gerai sembari meneriakkan, “Tidak ada kontrak, tidak ada kopi”. Di sisi lain, gerai kopi tersebut terus dipenuhi oleh pelanggan dari mahasiswa dan staf kampus yang datang memesan.

Red Cup Day memang menjadi pendorong utama untuk menarik pelanggan. Berdasarkan data Placer.ai, tercatat kunjungan pelanggan pada hari tersebut melonjak 94% dibandingkan rata-rata harian kunjungan pelanggan selama setahun.

Sayangnya, hari tersebut dinilai menyulitkan para karyawan Starbucks karena banyaknya pesanan. Imbasnya, ada karyawan yang menerima protes hingga pelecehan dari pelanggan yang menunggu terlalu lama.

Salah satu barista di gerai Astor Place, Mary Boca (22) menuntut kenaikan gaji dan lebih banyak staf di Starbucks. “Saya sudah mendengar dari manajer kami perlu menambah 12 orang. Tapi, pas hari H, banyak karyawan yang harus dikeluarkan,” kata Boca dikutip dari Reuters, Jumat (17/11/2023).

Boca mengaku di gerai tersebut tidak diperbolehkan pelanggan memberi tip. Alhasil, dia tidak mendapat tambahan US$ 100 atau Rp 1,54 juta. Edwin Palma Solis (24), salah satu karyawan di gerai tersebut mengatakan aturan tersebut telah menjadi faktor beberapa calon karyawan mengurungkan lamarannya.

Sementara itu, manajemen Starbucks mengumumkan bakal menaikkan gaji per jam 3% mulai 2024. Hal tersebut dikritik oleh para karyawan dan menyebut Starbucks sebagai ‘tuli nada’.

Sebagai informasi, Starbucks memiliki gerai hampir 10.000 di AS. Menurut perusahaan tersebut, sekitar kurang dari 3% pekerjanya bergabung ke serikat pekerja. Tahun lalu, para pekerja di lebih dari 100 lokasi Starbucks AS mengadakan mogok kerja seharian penuh pada Red Cup Day.(Red)

Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Sign up to receive awesome content in your inbox, every month.

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments