Media Indo Pos,Semarang – Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang juga menjabat sebagai Mustasyar PBNU mengatakan pengurus PBNU yang ikut sebagai peserta dan tim sukses Pemilu 2024 harus dinonaktifkan. Dia mengatakan hal itu merupakan aturan organisasi.
“Memang kan aturan di NU itu kalau ada yang berlangsung itu harus dinonaktifkan, itu konsekuensi. Jadi sebenarnya sampai dengan selesainya urusan Pemilu,” kata Ma’ruf di RSD Wongsonegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2024).
Ma’ruf mengatakan tak ada masalah dengan hal itu. Dia mengatakan PBNU memang punya aturan seperti itu. “Jadi saya kira nggak jadi masalah karena itu memang dia kan, kalaupun tidak nonaktifkan kan dia sibuk. Tapi kebetulan memang aturan seperti itu, supaya fokus,” katanya.
Ma’ruf mengatakan penonaktifan dilakukan hingga proses Pemilu selesai. Menurutnya, penonaktifan itu tak akan berdampak apa-apa. “Kalau dia ada yang aktif di kontestan menjadi apa, menjadi apa, itu dibiarkan dinonaktifkan semua sampai dengan selesainya. Saya kira tidak berdampak apa-apa,” ujarnya.
Diketahui, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menonaktifkan 63 orang pengurus. Mereka dinonaktifkan karena mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg) dan menjadi tim sukses capres-cawapres 2024.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi H Amin Said Husni di Jakarta, Minggu (21/1). Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024, sedikitnya terdapat 63 nama fungsionaris yang dinonaktifkan dari jajaran Pengurus Harian dan Pleno PBNU.
“Mereka tersebar di beberapa partai dan semua calon presiden. Ada yang menjabat sebagai Mustasyar, Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah, A’wan Syuriyah, hingga pengurus badan otonom dan lembaga,” ujar kata Said dikutip dalam laman NU Online.(Red)
