Friday, July 26, 2024
HomeBisnisFinanceZulhas Ungkap Solusi Stabilisasi Harga Beras

Zulhas Ungkap Solusi Stabilisasi Harga Beras

Media Indo Pos,Banggai – Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyampaikan upaya pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga beras. Zulhas mengatakan Indonesia menghadapi keterlambatan panen akibat perubahan iklim El Nino.

“Memang kita ini terlambat panen, perubahan cuaca, perubahan iklim El Nino yang biasanya tahun lalu September sudah hujan, tidak hujan, baru sekarang. Jadi kita mundur, tanamnya mundur, panennya mundur,” ujar Zulhas, Selasa (13/2/2024).

Zulhas dalam kunjungannya ke Pasar Simpong di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah mengatakan, bahwa perkiraan panen raya akan terjadi pada bulan Maret-Mei mendatang. Kondisi tersebut menyebabkan Indonesia mengalami keterbatasan pasokan beras, tetapi ia menyatakan sudah ada solusi terkait perihal tersebut.

“Nah, otomatis kita shortage, kekurangan, tetapi jangan khawatir pemerintah sudah melakukan impor banyak. Dulu kalau impor itu merugikan petani, kalau sekarang enggak,” katanya.

Hal itu menurut Zulhas karena harga gabah maupun beras petani kita sekarang sudah cukup tinggi. Di atas Rp 11 ribu. Sementara harga gabah sudah di atas Rp 7 ribu. Petani pun tidak akan dirugikan karena adanya perubahan aturan.

Sebagai alternatif beras premium yang tengah naik harganya, Zulhas mengatakan masyarakat yang kesulitan bisa membeli beras SPHP dari BULOG. Harga beras ini lebih terjangkau, tetapi juga memiliki kualitas yang bagus.

“Nah, harga beras sekarang naik, kita sekarang besar-besaran bantu masuk ke pasar ibu-ibu, yang namanya SPHP, beras dari BULOG,” ucapnya.

Lebih lanjut, Zulhas mengungkapkan agar para pedagang siap menjual beras SPHP maka beras SPHP akan ditambah subsidinya untuk untung pedagang dari Rp 200 menjadi Rp 500 per kilogram.

“Kemarin sudah rapat diputuskan oleh Bapak Presiden beras SPHP subsidinya enggak Rp 200, (tapi) Rp 500. Jadi kalau pedagang pasar jual beras dari Bulog SPHP itu untungnya Rp 500 per kilo sekarang, kemarin cuman Rp 200,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah memberikan Rp 210 per kilogram untuk ongkos timbang dan pengemasan beras. Jika pedagang diharuskan menimbang sendiri jumah beras yang diinginkan karena pengemasan beras per 5 kg memakan waktu.

Hal ini diharapkan dapat membantu menambah keuntungan pedagang, sehingga pedagang tidak akan dirugikan. Kemudian, jatah beras SPHP untuk masuk pasar akan ditambah dari 150 ribu-200 ribu ton menjadi 250 ribu ton per bulan.(Red)

Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Sign up to receive awesome content in your inbox, every month.

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments