Saturday, July 27, 2024
HomeInternationalWorldJoe Biden Kritik Pendekatan Netanyahu di Perang Gaza, Minta 'Datang ke Yesus'

Joe Biden Kritik Pendekatan Netanyahu di Perang Gaza, Minta ‘Datang ke Yesus’

Media Indo Pos,Washington DC – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melontarkan kritikan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terkait pendekatannya dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza. Biden menilai pendekatan yang diambil Netanyahu justru “lebih merugikan Israel daripada membantu Israel”.

Seperti dilansir dari AFP, Senin (11/3/2024), kritikan Biden terhadap Netanyahu itu menjadi pertanda semakin menipisnya kesabaran sang Presiden AS terhadap sekutunya.

Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (9/3), Biden mengatakan bahwa Netanyahu “memiliki hak untuk membela Israel, hak untuk terus mengejar Hamas”. Namun, Biden juga menegaskan bahwa Netanyahu harus mempedulikan hilangnya nyawa-nyawa yang tidak berdosa di Jalur Gaza.

“Dia harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa-nyawa tidak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang diambil,” cetus Biden merujuk pada Netanyahu.

“Dalam pandangan saya, dia lebih merugikan Israel daripada membantu Israel,” tegasnya dalam wawancara tersebut.

Saat krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin parah dan kritikan menghujaninya di dalam negeri, Biden dalam wawancara tersebut menyampaikan pernyataan ambigu dan kontradiktif soal “red line” atas ancaman serangan darat Israel terhadap Rafah di bagian selatan daerah kantong Palestina tersebut.

Biden menyebut serangan Israel terhadap Rafah akan menjadi “red line” bagi Netanyahu, namun dia juga menegaskan tidak akan pernah “meninggalkan Israel”.

“Itu adalah red line,” ucap Biden merujuk pada ancaman serangan darat Israel terhadap Rafah.

Namun dia kemudian menambahkan bahwa: “Saya tidak akan pernah meninggalkan Israel. Pertahanan Israel masih penting, jadi tidak ada red line (di mana) saya akan memotong semua pasokan senjata sehingga mereka tidak memiliki Iron Dome untuk melindungi mereka.”

Biden kemudian mengatakan bahwa ada “red line” yang tidak boleh dilanggar oleh Netanyahu. “Tetapi ada garis merah yang jika dia melanggarnya…,” Biden tidak menyelesaikan kalimatnya, namun menambahkan bahwa pemerintahan AS “tidak bisa membiarkan 30.000 orang Palestina lainnya tewas”.

Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 31.045 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel selama lima bulan terakhir.

Biden Keceplosan Sebut Minta Netanyahu ‘Datang pada Yesus’
Biden sempat terekam kamera sedang membahas Netanyahu saat berbicara dengan para anggota Kongres AS usai pidato kenegaraan pada Kamis (7/3) pekan lalu. Dia mengungkapkan dirinya telah mengatakan kepada Netanyahu jika mereka perlu “datang pada Yesus” menyangkut bantuan kemanusiaan Gaza.

Ungkapan “datang pada Yesus” atau “come to Jesus” merupakan ungkapan di AS yang mengacu pada kesadaran dramatis bahwa seseorang orang memperbaiki arah atau dirinya.

Rekaman video yang diunggah seorang konsultan partai Demokrat Sawyer Hackett menunjukkan Biden keceplosan mengungkapkan ucapannya ke Netanyahu saat berbicara dengan Senator Colorado Michael Bennett dari Partai Demokrat, Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Transportasi Pete Buttigieg di Gedung Capitol AS.

Dalam video yang mencuat ke publik pada Jumat (8/3) waktu setempat, seperti dilansir dari Reuters, Bennett awalnya terdengar memberi tahu Biden bahwa ada kebutuhan untuk terus mendorong Israel agar mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Biden membalasnya dengan mengungkapkan percakapannya dengan Netanyahu, dan meminta Bennett untuk tidak membocorkan hal yang disampaikannya ini. Tanpa disadari oleh Biden, ucapannya kepada Bennett itu terekam kamera dengan kata-kata yang diucapkannya terdengar jelas.

“Saya sudah memberitahunya, ‘Bibi’ (nama panggilan Netanyahu-red) — dan jangan mengulangi ini, tapi (saya berkata ke Netanyahu) ‘Anda dan saya akan datang pada Yesus’,” ucap Biden sebelum ajudannya dengan cepat mencegah sang Presiden AS berbicara lebih banyak dengan berbisik di telingannya.

“Saya mengalami insiden hot mic di sini,” ujarnya dengan suara lantang setelah ajudannya berbisik kepadanya. Hot mic merupakan mikrofon yang aktif merekam atau menyiarkan terutama menangkap komentar atau percakapan yang diyakini para pembicaranya bersifat privat.

“Bagus. Itu bagus,” imbuh Biden dengan nada sarkas.

Usai insiden itu, ketika ditanya wartawan soal ucapannya mengenai Netanyahu, Biden awalnya membantah. “Saya tidak mengatakan itu,” tegasnya.

Namun ketika dicecar wartawan soal hal yang sama, Biden mengatakan: “Kalian menguping saya.”

Sehari usai insiden itu, dalam wawancara dengan MSNBC, Biden ditanya soal ucapan “datang pada Yesus” tersebut. Dia pun menjelaskan bahwa ucapan itu hanyalah ungkapan yang biasa digunakan di Delaware, negara bagian asalnya.

“Yang saya maksud adalah ungkapan yang digunakan di wilayah selatan negara bagian saya, yang berarti pertemuan serius. Dan saya sudah mengenal Bibi selama 50 tahun dan dia tahu apa yang saya maksud dengan hal itu,” jelas Biden dalam wawancara, seperti dilansir dari New York Post.(Red)

Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Sign up to receive awesome content in your inbox, every month.

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments