Media Indo Pos,Jakarta – Iran memulai serangan udara ke Israel pada Sabtu (13/4) sebagai pembalasan atas serangan udara Israel pada 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibukota Suriah, Damaskus.
Layanan darurat Magen David Adom (MDA) mengatakan serangan tersebut juga membuat 31 orang mengalami luka ringan.
Sementara itu, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran mengaku menargetkan pangkalan militer tempat tentara Israel menyimpan pesawat F-35. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollhian dalam konferensi pers di Teheran, Minggu (14/4), dikutip dari kantor berita Iran IRNA.
Ia menyebut pangkalan itu merupakan asal serangan terhadap gedung kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, awal bulan ini, yang menewaskan dua komandan militer senior dan lima petugas Iran lainnya.
Dilansir dari New York Times, Iran memiliki salah satu gudang rudal balistik dan drone terbesar di Timur Tengah. Gudang itu termasuk berisikan rudal jelajah, rudal anti-kapal, serta rudal balistik dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer.
Senjata-senjata ini mempunyai kapasitas dan jangkauan untuk mencapai sasaran apa pun di Timur Tengah, termasuk Israel. Namun, Iran disebut memiliki kelemahan di angkatan udara. Sebagian besar pesawat di negara tersebut berasal dari era Shah Mohammed Reza Pahlavi yang memimpin Iran dari 1941 hingga 1979. Banyak dari pesawat itu juga sudah dinonaktifkan karena kekurangan suku cadang.
Para ahli juga mengatakan Iran membeli armada kecil dari Rusia pada 1990-an. Iran juga hanya memiliki sedikit kapal angkatan laut yang besar serta tank dan kendaraan lapis baja yang sudah tua.
Dua kapal iran di antaraya Saviz dan Behshad, yang dikerahkan di di Laut Merah, telah membantu Houthi dalam mengidentifikasi kapal milik Israel yang akan diserang.(Red)
