Friday, July 26, 2024
HomeBerita NasionalHasto Sampaikan Pesan Megawati: Di Politik Tak Boleh Ada Dendam

Hasto Sampaikan Pesan Megawati: Di Politik Tak Boleh Ada Dendam

Media Indo Pos,Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Sukarnoputri bahwa di dalam politik tidak boleh ada dendam.

Pesan tersebut disampaikan dalam agenda wayangan bersama Dalang Ki Warseno Slank dan Ki Amar Pradopo dengan Lakon Pandu Swargo di Masjid At-Taufiq, Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (8/6) malam.

Hasto menuturkan dalam wayang terdapat ritual problematika kehidupan, dan turut diajarkan pula nilai-nilai kehidupan.

“Di dalam wayang ini kita diajarkan suatu nilai-nilai kehidupan, suatu pertarungan antara yang baik dan yang buruk, antara Satria Pandawa yang dibantu oleh para Punakawan sebagai representasi dari Wong Cilik, tetapi bijaksana berhadapan dengan Kurawa, dan sekarang ini rupanya banyak juga Kurawa-Kurawa di dalam dunia kehidupan kita,” ujar Hasto.

Politikus asal Yogyakarta ini lantas menyinggung ajaran Megawati untuk tidak menaruh dendam dalam kehidupan politik.

“Di politik ini kita diajarkan oleh Bu Mega untuk tidak boleh dendam, dan biarlah Sisupala [sepupu Kresna] ini nanti terkena karmanya saudara-saudara sekalian,” kata Hasto.

Ia menambahkan PDIP tidak sekali ini saja menggelar wayangan. Pada 28 Juli 2023, PDIP juga menggelar wayang dengan lakon Pandawa Syukur (Sesaji Rojosuyo) untuk memperingati reformasi. Dalam memperjuangkan hal tersebut, kantor DPP PDI diserang dan dibakar pada 27 Juli 1996.

Hasto mengisahkan dalam lakon tersebut diceritakan bagaimana Kresna yang marah dan membunuh sepupunya, Sisupala, karena melupakan kebaikan saudaranya sendiri. Adapun Sisupala dilahirkan dalam keadaan cacat; bermata tiga dengan tangan lebih dari dua.

“Tidak sempurna, lalu bapaknya yang begitu sayang dengan anaknya berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar anaknya dapat menjadi manusia normal, dan yang menyembuhkan itu adalah Kresna melalui pengembaran dan perbuatan baiknya,” cerita Hasto.

Di dalam perjalanan kehidupan Sisupala, lanjut Hasto, dia berhasil menjadi raja. Namun, Sisupala melupakan Kresna bahkan menghinanya lebih dari 100 kali.

“Karena dulu Kresna berjanji sama bapaknya Sisupala ini kalau Sisupala ini menghina Kresna lebih dari seratus kali, maka akan langsung di situlah akhir hidupnya. Jadi, dihitung terus. Maka, ketika lewat keluarlah batasnya, karena ada seorang yang lupa terhadap siapa yang membesarkannya. Kemudian munculah amarah dari Kresna dan tamatlah itu Sisupala,” tutur Hasto.

Agenda wayangan ini turut dihadiri oleh Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto, hingga Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Rahmad Handoyo dan Deddy Sitorus. Megawati disebut menyaksikan secara daring.

Tak hanya pengurus partai, ratusan masyarakat di sekitar Sekolah Partai Lenteng Agung juga turut hadir dalam gelaran wayang tersebut.(Red)

Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Sign up to receive awesome content in your inbox, every month.

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments