Media Indo Pos,Lima – Perdana Menteri (PM) Peru Alberto Otarola mengundurkan diri di tengah tuduhan memanfaatkan pengaruhnya untuk membantu seorang wanita muda, yang disapanya dengan sebutan sayang dalam rekaman audio yang bocor ke publik.
Seperti dilansir dari AFP, Rabu (6/3/2024), Otarola saat berbicara kepada wartawan di Lima pada Selasa (5/3) waktu setempat mengatakan bahwa “dalam percakapan dengan Presiden Republik ini, saya telah mengumumkan keputusan saya untuk mengajukan pengunduran diri”.
Otarola merupakan politisi kawakan dan pengacara yang pernah menjabat sebagai kepala staf kepresidenan untuk Presiden Dina Boluarte, yang memerintahkannya pulang dari kunjungan resmi ke Kanada setelah skandal itu mencuat akhir pekan lalu.
Otarola yang kini berusia 57 tahun diketahui sebagai pria beristri dan memiliki lima anak.
Pada akhir pekan, program televsi Panorama merilis apa yang disebut sebagai rekaman percakapan antara Otarola dengan seorang wanita muda bernama Yazire Pinedo.
Wanita berusia 25 tahun itu mendapatkan dua kontrak senilai US$ 14.000, sepanjang tahun ini, untuk melakukan pekerjaan arsip dan administrasi untuk pemerintah.
Dalam salah satu rekaman itu, seorang pria yang diduga sebagai Otarola berbicara dengan seorang perempuan dengan menggunakan panggilan sayang.
“Kalau begitu, katakan kepadaku, sayangku, agar kita bisa bicara. Kamu tahu hal-hal ini menjengkelkan, menyakitkan, tapi kamu juga tahu bahwa aku mencintaimu,” demikian bunyi potongan percakapan, yang diduga merujuk pada birokrasi yang terlibat dalam penawaran untuk penunjukan pemerintah.
Otraola, dalam pernyataannya, membantah telah melakukan pelanggaran terhadap undang-undang ketenagakerjaan Peru atau pelanggaran lainnya. “Saya memahami gawatnya situasi politik, namun saya ulang bahwa saya tidak melakukan sesuatu yang ilegal,” tegasnya dalam pernyataan via media sosial X.
Kantor kepresidenan Peru menyatakan pihaknya akan mendengarkan Otarola sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan.
Sementara itu, Pinedo dalam pernyataannya pada Selasa (5/3) menjelaskan bahwa percakapan dengan Otarola yang rekamannya bocor ke publik itu berasl dari tahun 2021, sebelum Otarola menjabat. Namun dia mengakui pernah memiliki “hubungan yang mungkin sentimental” secara singkat dengan Otarola.
Partai-partai oposisi menuntut Otarola untuk mengundurkan diri dari jabatannya usai rekaman itu muncul ke publik. Para jaksa penuntut Peru, secara terpisah, mengatakan mereka akan menyelidiki Otaola atas dugaan konflik kepentingan dan “sponsor ilegal”.(Red)
