Media Indo Pos,Jakarta – Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan fungsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ada tiga. Namun, selama ini hanya satu fungsi saja yang dilakukan KPK.
Dia memaparkannya fungsi KPK ada tiga, sosialisasi soal pencegahan korupsi, mencegah korupsi terjadi, dan melakukan penindakan terhadap kasus korupsi. Namun yang sering dilakukan saat ini justru adalah penindakan korupsi.
“Kan KPK itu tugasnya 3 fungsinya, sosialisasi, pencegahan, dan penindakan. Tapi, ini semua maunya penindakan aja,” kata Luhut saat bicara di acara INA Digital Townhall Meeting, di Kantor Peruri, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024).
Dia mencontohkan KPK lebih sering hanya menyadap-nyadap telepon, kemudian melakukan operasi tangkap tangan. Dia bilang kerugian negara Rp 100-300 juta saja langsung diperkarakan.
“Nggak bisa bangun kasus, akhirnya sadap-sadap telepon tangkap, Rp 100 juta, Rp 300 juta,” beber Luhut.
Padahal menurutnya selama ini pemerintah sudah membangun sistem untuk pencegahan korupsi. Sistem E-Katalog misalnya yang mengawal transaksi belanja barang dan jasa pemerintah, selama ini sudah banyak menghemat anggaran hingga ratusan triliun.
“Sekarang yang terjadi ratusan triliun diselamatkan tidak pernah dikabarkan ke media, kalian akan buat semacam itu,” sebut Luhut.
Eks Menko Polhukam itu juga bicara dirinya sering di-bully karena menyebutkan OTT adalah kampungan. Pernyataan Luhut dinilai memperlemah kerja KPK, padahal menurutnya tidak.
“Saya di-bully orang saat katakan OTT kampungan. Saya bilang ke pansel KPK itu, jangan kalian pikir-pikir KPK diperlemah, nggak ada diperlemah. Yang lemah itu sistem kita,” kata Luhut.(Red)
